Wednesday, February 16, 2011

Cinta Pandangan Pertama, Percayakah ?

Saat jatuh cinta, ada 12 area di otak yang bersinkronisasi melepaskan zat 'bahagia' semacam oksitosin, dopamin dan adrenalin.

Bak ramuan cinta, zat 'bahagia' ini mampu menimbulkan efek euforia pada pusat-pusat otak yang mengelola metafora kognitif, pemahaman bahasa, pemrosesan visual dan pencitraan tubuh. Seluruh proses terjadi lebih cepat dari kedipan mata.

Hasil ini jelas memicu perdebatan melihat banyak pasangan yang merasa jatuh cinta setelah melalui tahap pertemanan cukup lama. Bagaimana tanggapan Ortigue.

Melihat itu, Ortigue mengungkap kemungkinan bahwa batas antara cinta pada pandangan pertama dan cinta yang tumbuh dari waktu ke waktu terletak pada titik realisasi. "Ada beberapa orang yang belajar mencintai. Seperti sebuah pencerahan, gairah mungkin baru datang setelah lama berteman, meski sebenarnya euforia sebenarnya sudah terlihat." Sementara penelitian lain yang dilakukan sejumlah psikolog di Inggris mengungkap bahwa cinta pada pandangan pertama itu mustahil. Yang ada hanyalah jatuh cinta pada pandangan keenam.

Wanita dikata perlu waktu untuk mengevaluasi daya tarik pasangan, mulai dari penampilan, aroma, ekspresi wajah, hingga gerakan. Butuh waktu sekitar 45 detik untuk memperhatikan semua itu sebelum merasa jatuh cinta.

Sumber
vivanews.com

No comments:

Post a Comment